DPK Kaltim “Selamatkan” Naskah Kuno Tiga Alquran Berusia 350 Tahun di Kelurahan Masjid Samarinda

Line Shape Image
Line Shape Image
DPK Kaltim “Selamatkan”  Naskah  Kuno Tiga Alquran Berusia 350 Tahun di Kelurahan Masjid Samarinda

DPK Kaltim “Selamatkan” Naskah Kuno Tiga Alquran Berusia 350 Tahun di Kelurahan Masjid Samarinda

Samarinda- Penyelamatan naskah kuno terus dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim. 3 Alquran yang ditulis tangan dengan tinta pena sejak 350 tahun yang lalu berhasil dilakukan pemindaian oleh Bidang Deposit, Pelestarian, Pengembangan Koleksi, dan Pengolahan Bahan Perpustakaan (DPPKPBP) DPK Kaltim. Penemuan kitab suci tersebut berloaksi di Kelurahan Masjid, Samarinda dan Masjid Tertua di Samarinda, Masjid Shiratal Mustaqiem, Kamis (21/3/2024)

Sofiansyah, salah satu pemilik Alquran tersebut mengaku senang dengan upaya DPK Kaltim dalam menyelamatkan Alquran yang telah diwarisi oleh Sang Kakek Buyut sejak 3 abad lalu, H.Marjuni.

“Dulu sempat ditawarin oleh orang untuk dibeli, tapi pesan kakek saya, jangan diberikan Alquran ini ke siapapun karena Alquran ini otentik dan bernuilai sejarah karena ditulis secara langsung oleh tangan dan membawa ilmu bagi warga di perkampungan,” papar Sofiansyah.

Alquran yang berasal dari Wajo, Sulawesi Selatan tersebut bagi keluarga Sofiansyah telah menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi siapapun.

“Senang keberadaan Alquran ini dikethui semakin luas oleh pemerintah. Sehingga kami juga mempunyai arsip dari Alquran ini apabila sewaktu-waktu sudah tidak bisa terselamatkan akibat termakan usia,” tambah Sofiansyah saat ditemui di kediamannya.

Tidak hanya Alquran milik keluarga Sofiansyah, Masjid Shiratal Mustaqiem juga menyimpan  2 Alquran yang telah hadir sejak 1700 Masehi. Dua Alquran yang kini diletakkan di etalase kaca dengan perawatan menggunakan cengkeh,arang, dan kapur barus tersebut menjadi peninggalan masjid yang menarik mata wisatawan maupun warga lokal.

“Pada 2003, sempat ada pertemuan pengelola masjid se-Indonesia. Sejak tahun tersebut kami pengelola masjid juga belajar merawat Alquran, melihat kondisi kitab suci tersebut yanh semakin dimakan oleh usia sejak tahun tersebut kami rutin merawat 2 Alquran yang ditulis tangan oleh salah satu warga tersebut,” ucap Sofian pengurus masjid.

Sofian turut senang dengan upaya digitalisasi melalui pemindaian oleh DPK Kaltim. Baginya upaya tersebut membantu keberadaan Alquran tetap lestari dalam berbagai bentuk penyimpanan.

Hunting atau berburu merupakan program penyelamatan naskah kuno yang dilakukan oleh DPK Kaltim untuk merawat sejarah Benua Etam  agar tidak tergerus  oleh pergantian zaman. Warga dapat melaporkan kepada DPK Kaltim apabila menemukan naskah kuno dan manuskrip yang tersembunyi  di tengah masyarakat.

Sumber: Humas DPK Kaltim


Ada Aspirasi/Pengaduan yang mau anda sampaikan?

Sampaikan disini lapor.go.id
Shape Image
Shape Image