
“DARMAWAN DENASSA, GELORAKAN LITERASI BERBALUT ALAM : Sebuah Catatan Perjalanan Orientasi Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (Ke Makassar, 30 Okt.2021)”
Dikomandani oleh Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Bapak Taufik, S.Sos.,M.Si. yang didukung sepenuhnya oleh 3 Kasi dan Staf serta Pustakawan di Bidang P3KM DPKD Prov. Kaltim, mengadakan Orientasi Lapangan Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, 30 Oktober – 02 Nopember 2021 ke Makassar Sulawesi Selatan. Tujuan pelaksanaan Orientasi Lapangan ini adalah untuk mencari pengalaman, inspirasi dan berdiskusi dengan konsep Amati, Tiru dan Modivikasi (ATM) tentang pengembangan perpustakaan, literasi dan minat baca masyarakat. Perjalanan panjang ini dimulai dengan silaturrahim kepada orang tua kita, sesepuh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Prov. Kaltim (mantan Kabadan) Bapak Drs. Damlan Thahir,MM. dan keluarga. Alhamdulillah rombongan sangat senang dan semangat karena beliau sehat di masa purna tugas ini. Setelah dari rumah Bapak Damlan Thahir, perjalanan dilanjutkan ke sebuah pojok kampong di Kabupaten Gowa yang sangat eksotik dengan dengan alam di tengah perkotaan. Disana kami menjumpai sebuah Taman Bacaan dengan nama “Rumah Hijau Denassa”.
Beliau membangun Taman Bacaan ini sejak tahun 2007 dengan konsep Literasi Berbalut Alam”. Bagi Darmawan Denassa, menggelorakan literasi adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Alumni Sastra Indonesia ini menggelorakan literasi dari pinggiran Kabupaten Gowa. Ayah 4 (empat) anak ini ikut berkontribusi untuk penguatan literasi tanah air. Denassa membangun kampong literasi berbalut keindahan alam yang bernama “Rumah Hijau Denassa”. Sebuah Taman Baca dibangun ditengah kawasan konservasi. Luas lahan sekitar 3 Ha. Yang merupakan milik orang tuanya, berisi ratusan tanama endemik dan non endemik. Sejak dibangun sampai sekarang, telah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Sulsel maupun Pemerintah Pusat diantaranya “ Eko Wisata dan Kalpataru”. Rumah Hijau Denassa, terletak di lingkungan Borongtala, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa yang berjarak sekitar 30 Kilometer dari Kota Makassar. Kita Gelorakan gerakan Indonesia membaca untuk mendorong minat baca anak-anak kita di Sulsel dan Indonesia pada umumnya kata Denassa (31 Oktober 2021).
Denassa menceritakan, Revolusi industry 4.0 menghadirkan tantangan baru baagi masyarakat Sulsel. Menurutnya, pola interaksi masyarakat banyak beralih ke gawai. Tidak sedikit pelajar menghabiskan waktu bermain game di gawai disbanding membaca buku. Denassa meyakini kebiasaan bermain game yang banyak menyita waktu, bisa merusak masa depan anak-anak bangsa. Kalau anak-anak hanya bermain game, siapa yang mengurus Negara di masa depan, imbuh Denassa. Oleh karena itu, Denassa memutuskan, mengurus literasi dari pinggiran Kabupaten Gowa. Ia telah mengumpulkan ratusan buku selama belasan tahun, termasuk sumbangan-sumbangan buku dari pemerintah maupun organisasi dan komunitas. Terkait pengunjung, Denassa mengungkapkan, terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari Kabupaten Gowa sendiri, Kota Makassar maupun dari luar negeri seperti Jerman, Australia, Singapore dan lain-lain. Kepada pengunjung khususnya murid=murid dari perkotaan, Denassa mencoba mengenalkan kembali warisan kearifan llocal Penguatan literasi itu antara lain, bermain ke sawah, memberi makan domba/kambing, hingga menangkap itik. Selain itu anak-anak juga diajari untuk mencintai alam dengan tidak membuang sampah sembarangan, dilarang merokok disekitar Rumah Hijau. Singkatnya bahwa Taman Baca Rumah Hijau Denassa, menerapkan inklusi social dalam mengembangkan literasi masyarakat. Selamat, kembangkan terus kreatifitas dengan Semangat Literasi. (marthen)