
Bedah Buku "Steak Daging" dan "Empat Anak dari Suami yang Berbeda" Karya Syafruddin Pernyata Meriahkan Peringatan Hari Buku Nasional di Kaltim
Samarinda- Menyambut Hari Buku Nasional yang diperingati setiap 17 Mei, Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan kegiatan bedah buku bertema kehidupan yang berlangsung di Aula Oemar Dachlan, DPK Kaltim, Kamis (15/5/2025)
Bedah buku kali ini menyoroti dua karya sastra otentik dari penulis Kalimantan Timur, Syafruddin Pernyata, yang berjudul "Steak Daging" dan "Empat Anak dari Suami yang Berbeda". Keduanya merupakan kumpulan narasi reflektif yang memuat perjalanan hidup, pengalaman batin, hingga realitas sosial yang dikemas dalam bentuk antologi kehidupan.
Acara ini digelar sebagai bagian dari momentum penting peringatan Hari Buku Nasional, dengan tujuan mempertegas kembali peran buku dalam merekam memori sejarah kehidupan, membangun pemahaman lintas generasi, dan menjadi sumber referensi dalam berkomunikasi serta memahami kehidupan secara mendalam.
Ketua Pembina GPMB Kaltim, Encik Widyani mejelaskan bedah buku tak hanya sebagai apresiasi terhadap karya lokal, namun juga sebagai ruang edukasi dan inspirasi bagi para pembaca dan calon penulis di Kalimantan Timur.
“Buku bukan hanya media dokumentasi, tetapi juga menjadi jembatan antar generasi untuk memahami satu sama lain,” ujar Encik.
Syafruddin Pernyata, sang penulis, hadir langsung dalam acara dan membagikan kisah-kisah di balik penulisan dua karyanya tersebut. Ia menyebut bahwa pengalaman pribadinya, termasuk hubungan dengan sang anak, Ramadhan S Pernyata, menjadi sumber inspirasi dan refleksi mendalam dalam karya-karyanya.
“Buku ini lahir dari pengalaman yang sangat manusiawi yang terjadi sehari-hari. Pada buku ini juga diangkat kisah yang terinspirasi dari cerita pemustaka yang protes ke pustakawan. Mungkin, dikarenakan miss komunikasi, sehingga orang tua dari pemustaka memarahi pustakawan DPK, ini adalah realita mengenai gaya komunikasi yang belum mendapatkan satu pemahaman dan sering terjadi di lingkungan profesional,” cerita Syafruddin dalam sesi diskusi.
Sementara itu, Sekretaris DPK Provinsi Kalimantan Timur, Anita Natalia Krisnawati, S.STP, M.Si mengungkapkan kecintaannya terhadap buku yang telah tumbuh sejak kecil. Ia mengenang bagaimana buku menjadi teman bermain dan belajar yang membentuk pola pikir dan cara pandangnya hingga kini.
“Sejak kecil saya sudah jatuh cinta pada buku. Membaca selalu membawa saya pada dunia baru, membuka cakrawala, dan memperkaya emosi. Itulah kenapa Hari Buku Nasional memiliki makna khusus bagi kita semua ,” ujar Anita.
Ia juga menambahkan bahwa bedah buku seperti ini sangat penting untuk diperluas cakupannya, karena tak hanya menjadi forum apresiasi sastra, tapi juga bisa menjadi media pembelajaran untuk menumbuhkan keberanian menulis.
“Kegiatan ini bisa menginspirasi banyak orang untuk mulai menulis. Kita semua punya cerita, tinggal bagaimana cara kita mengemasnya. Buku adalah ruang aman bagi setiap orang untuk menyuarakan isi pikirannya,” tambahnya.
Kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi, dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, komunitas literasi, dan para penulis muda.
Sesi diskusi interaktif antara penulis dan peserta berlangsung hangat, membuka ruang dialog mendalam mengenai proses kreatif, pemaknaan kehidupan dalam tulisan, serta pentingnya kejujuran dalam berkarya. Syafruddin Pernyata turut menghadirkan sang anak, Ramadhan S Pernyata kala membahas peran penting visual dalam sebuah narasi untuk memikat generasi muda untuk membaaca.
Pria yang berlatar belakang Desain Komunikasi Visual tersebut mengungkapkan tulisan yang diciptakan oleh sang ayah, ia bantu “kemas” secara menarik melalui sampul buku yang eye catching untuk dapat menarik pembaca.
“Kita bisa mengemas cerita dengan baik. Saya senang bisa berkarya bersama Bapak. Karena bapak adalah sumber inspirasi saya untuk menyampaikan cerita dan pesan kepada generasi selanjutnya termasuk kepada anak saya sendiri,” cerita Ramadhan.
Dengan terselenggaranya bedah buku ini, DPK Kaltim bersama GPMB berharap akan semakin banyak karya lokal yang lahir dan diapresiasi, serta minat baca dan tulis masyarakat terus meningkat. Bedah buku dimoderatori oleh Fitri Susilowati dan Pembedah Buku Amien Wangsitalaja.
Sumber: Humas DPK Kaltim