
DPK Kaltim Dorong Akreditasi Perpustakaan Sekolah Lewat Pembinaan di Kutai Kartanegara
Tenggarong, 22 Mei 2025 - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (DPK Kaltim) terus berkomitmen meningkatkan mutu perpustakaan sekolah. Melalui program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP), tim dari Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) melaksanakan kunjungan kerja ke tiga sekolah menengah atas di Kabupaten Kutai Kartanegara. Perpustakaan yang dikunjungi diantaranya Perpustakaan SMAN 1 Tenggarong Seberang, Perpustakaan SMAN 2 Tenggarong Seberang, dan Perpustakaan SMAN 3 Unggulan Tenggarong. Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan ke perpustakaan sekolah yang akan mengajukan akreditasi di tahun ini.
Kegiatan pembinaan ini dipimpin langsung oleh Ibu Anita Natalia Krisnawati, S.STP., M.Si selaku Plt. Kepala DPK Kaltim, didampingi Ibu Hana Iriana, S.E., M.M selaku Kabid P3KM serta staf Bidang P3KM yaitu Abdullah, S.E (Penata Layanan), dan Dewi Imroatush S, S.AP (Pustakawan Ahli pertama). Kegiatan pembinaan perpustakaan ini dalam rangka mendukung Program Nasional Perpusnas RI yang bertujuan menjamin kualitas dan standar layanan perpustakaan di seluruh Indonesia.
DPK Kaltim sebagai instansi pembina seluruh jenis perpustakan di Kalimantan Timur memastikan perpustakaan dikelola sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Kegiatan pembinaan ini juga mendorong persiapan menuju akreditasi perpustakaan. SNP menjadi acuan dalam proses akreditasi perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan dan memberikan pengakuan atas kualitas pengelolaan perpustakaan.
Perpusnas RI melalui aplikasi SiPAPI (Sistem Informasi Pangkalan Data Akreditasi Perpustakaan) memudahkan asesi (perpustakaan yang mengajukan akreditasi) dalam pengajuan akreditasi secara online.
Dalam sambutannya, Hana Iriana menegaskan bahwa perpustakaan sekolah tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat meminjam dan menyimpan buku, tetapi juga harus menjadi pusat literasi, kreativitas, dan kolaborasi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah perlu dikelola secara profesional, memenuhi enam aspek utama dalam SNP, yaitu: standar koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, dan pengelolaan. Beliau menambahkan pentingnya peran aktif kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mendorong inovasi dan penguatan literasi di sekolah. Kolaborasi tidak hanya di internal sekolah namun juga di lingkungan eksternal sekolah untuk mendukung kegiatan peningkatan kecakapan literasi masyarakat di sekolah.
Dalam kegiatan ini, secara simbolis penyerahan pedoman SNP dan instrumen akreditasi diserahkan langsung oleh Ibu Anita Natalia Krisnawati, S.STP., M.Si. selaku Plt. Kepala DPK Kaltim kepada masing-masing kepala sekolah. Dokumen ini menjadi panduan bagi sekolah dalam mengevaluasi dan meningkatkan pengelolaan perpustakaannya secara mandiri. Kepala sekolah menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan kesiapan untuk mendukung pengajuan akreditasi pada tahun berjalan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program strategis DPK Kaltim untuk mendorong literasi di Kalimantan Timur, yang sejalan dengan visi Gubernur Kaltim dalam mencetak generasi emas melalui pendidikan dan literasi. Tak hanya berhenti di perpustakaan sekolah, pembinaan akan dilanjutkan ke perpustakaan desa dan perpustakaan khusus di seluruh kabupaten/kota di Kaltim,” ungkap Plt. Kepala DPK Kaltim. Beliau juga menambahkan bahwa perpustakan sebagai jantung literasi di sekolah, memiliki potensi dan tantangan sendiri yang bisa dikembangkan untuk berinovasi dan berkreasi. Dari generasi yang literat maka akan menjadi pondasi yang kuat untuk mencetak generasi emas Kaltim.
Dengan dilaksanakannya pembinaan ini, DPK Kaltim berharap jumlah perpustakaan yang terakreditasi di Kalimantan Timur akan terus meningkat, dan pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, informatif, dan inklusif bagi seluruh peserta didik. Perpustakaan sekolah diharapkan bukan hanya menjadi ruang baca, tetapi juga pusat inovasi dan pengembangan potensi generasi muda.
Tenggarong, 22 Mei 2025 - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (DPK Kaltim) terus berkomitmen meningkatkan mutu perpustakaan sekolah. Melalui program Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP), tim dari Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca (BP3KM) melaksanakan kunjungan kerja ke tiga sekolah menengah atas di Kabupaten Kutai Kartanegara. Perpustakaan yang dikunjungi diantaranya Perpustakaan SMAN 1 Tenggarong Seberang, Perpustakaan SMAN 2 Tenggarong Seberang, dan Perpustakaan SMAN 3 Unggulan Tenggarong. Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan ke perpustakaan sekolah yang akan mengajukan akreditasi di tahun ini.
Kegiatan pembinaan ini dipimpin langsung oleh Ibu Anita Natalia Krisnawati, S.STP., M.Si selaku Plt. Kepala DPK Kaltim, didampingi Ibu Hana Iriana, S.E., M.M selaku Kabid P3KM serta staf Bidang P3KM yaitu Abdullah, S.E (Penata Layanan), dan Dewi Imroatush S, S.AP (Pustakawan Ahli pertama). Kegiatan pembinaan perpustakaan ini dalam rangka mendukung Program Nasional Perpusnas RI yang bertujuan menjamin kualitas dan standar layanan perpustakaan di seluruh Indonesia.
DPK Kaltim sebagai instansi pembina seluruh jenis perpustakan di Kalimantan Timur memastikan perpustakaan dikelola sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Kegiatan pembinaan ini juga mendorong persiapan menuju akreditasi perpustakaan. SNP menjadi acuan dalam proses akreditasi perpustakaan sekolah yang diharapkan dapat meningkatkan mutu layanan dan memberikan pengakuan atas kualitas pengelolaan perpustakaan.
Perpusnas RI melalui aplikasi SiPAPI (Sistem Informasi Pangkalan Data Akreditasi Perpustakaan) memudahkan asesi (perpustakaan yang mengajukan akreditasi) dalam pengajuan akreditasi secara online.
Dalam sambutannya, Hana Iriana menegaskan bahwa perpustakaan sekolah tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat meminjam dan menyimpan buku, tetapi juga harus menjadi pusat literasi, kreativitas, dan kolaborasi di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah perlu dikelola secara profesional, memenuhi enam aspek utama dalam SNP, yaitu: standar koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan, tenaga perpustakaan, penyelenggaraan, dan pengelolaan. Beliau menambahkan pentingnya peran aktif kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mendorong inovasi dan penguatan literasi di sekolah. Kolaborasi tidak hanya di internal sekolah namun juga di lingkungan eksternal sekolah untuk mendukung kegiatan peningkatan kecakapan literasi masyarakat di sekolah.
Dalam kegiatan ini, secara simbolis penyerahan pedoman SNP dan instrumen akreditasi diserahkan langsung oleh Ibu Anita Natalia Krisnawati, S.STP., M.Si. selaku Plt. Kepala DPK Kaltim kepada masing-masing kepala sekolah. Dokumen ini menjadi panduan bagi sekolah dalam mengevaluasi dan meningkatkan pengelolaan perpustakaannya secara mandiri. Kepala sekolah menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan kesiapan untuk mendukung pengajuan akreditasi pada tahun berjalan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari program strategis DPK Kaltim untuk mendorong literasi di Kalimantan Timur, yang sejalan dengan visi Gubernur Kaltim dalam mencetak generasi emas melalui pendidikan dan literasi. Tak hanya berhenti di perpustakaan sekolah, pembinaan akan dilanjutkan ke perpustakaan desa dan perpustakaan khusus di seluruh kabupaten/kota di Kaltim,” ungkap Plt. Kepala DPK Kaltim. Beliau juga menambahkan bahwa perpustakan sebagai jantung literasi di sekolah, memiliki potensi dan tantangan sendiri yang bisa dikembangkan untuk berinovasi dan berkreasi. Dari generasi yang literat maka akan menjadi pondasi yang kuat untuk mencetak generasi emas Kaltim.
Dengan dilaksanakannya pembinaan ini, DPK Kaltim berharap jumlah perpustakaan yang terakreditasi di Kalimantan Timur akan terus meningkat, dan pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, informatif, dan inklusif bagi seluruh peserta didik. Perpustakaan sekolah diharapkan bukan hanya menjadi ruang baca, tetapi juga pusat inovasi dan pengembangan potensi generasi muda.
Sumber: Dewi Imroatush Sholikha, S.AP (Pustakawan Ahli Pertama)