
Rapat Supervisi Kajian Perpustakaan Indonesia 2024 Dimulai: Fokus pada Pembangunan Literasi Masyarakat dan Kegemaran Membaca serta Kondisi Perpustakaan Umum dan Sekolah di Kalimantan Timur
Samarinda, 31 Oktober 2024 – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur (DPK Kaltim), Drs. Muhammad Syafranuddin, MM, resmi membuka kegiatan Supervisi Kajian Perpustakaan Indonesia 2024 yang terdiri dari Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), Kajian Tingkat Gemar Membaca Masyarakat (TGM) dan Kajian Kondisi Perpustakaan Umum dan Sekolah (KPUS). Kegiatan rapat supervisi dilaksanakan di Ruang Balai Pustaka Lantai 2 DPK Kaltim, Jalan Juanda No.4, Kota Samarinda.
Kegiatan rapat supervisi ini bertujuan untuk memverifikasi data IPLM, TGM dan KPUS yang sudah direkap dari hasil penginputan pada aplikasi pendataan, survey pada aplikasi WeSurvey dan survey/wawancara/observasi lapangan untuk kondisi perpustakaan umum dan sekolah di Kaltim.
Pada kegiatan rapat supervisi/visitasi Kajian Perpustakaan Indonesia 2024 di DPK Kaltim dihadiri sebanyak 30 (tiga puluh) orang yang terdiri dari (1) 2 (dua) orang perwakilan dari Perpusnas RI yaitu Bapak Irhamni, S.Hum., MP., Ph.D selaku Pustakawan Ahli Muda dan Bapak Andika Setiana Putra, S.I.Pust selaku Pustakawan Ahli Pertama; dan (2) Bapak Abdul Muhammad Rachim, S.P selaku Enumerator PT. Indekstat Kajian Perpustakaan Prov. Kaltim; (3) seluruh Kepala Bidang Perpustakaan DPK Kaltim; (4) Koordinator dan PIC Kajian Perpustakaan Indonesia Prov. Kaltim; (5) serta fungsional pustakawan dan tenaga perpustakaan DPK Kaltim.
Dalam sambutannya, Syafranuddin menekankan pentingnya literasi sebagai salah satu indikator pembangunan masyarakat. Ia mengutip Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan dan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang menggarisbawahi kewajiban pemerintah dalam menyediakan layanan perpustakaan yang merata.
"Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) sangat penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas perpustakaan di daerah. Pada tahun 2023, Kalimantan Timur memperoleh nilai IPLM sebesar 68,77, berada di peringkat ke-7 nasional, meski masih di bawah rata-rata nasional sebesar 69,42," ungkapnya.
Selain itu, hasil kajian TGM Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan signifikan dari 66,88 pada tahun 2022 menjadi 68,46 pada tahun 2023. Capaian ini telah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Perpustakaan Nasional RI 2020-2024.
Bapak Kepala DPK Kaltim juga menghimbau kepada kepada semua pegawai DPK Kaltim untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat. Perpustakaan bertransformasi mengikuti perkembangan jaman dengan meng-update teknologi informasi, memberikan layanan jasa informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka, memberikan koleksi cetak maupun digital yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang saat ini masyarakat butuhkan, serta berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk mengoptimalkan peran perpustakaan dalam peningkatan literasi di masyarakat.
Syafranuddin berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Dinas Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota, Tim Konsultan/Tim Enumerator (PT.Indekstat), seluruh Tim Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca dan Unit yang terlibat di Lingkungan Perpusnas RI.
"Semoga dengan tekad dan kerja keras kita bersama, literasi masyarakat di Kalimantan Timur dapat terus meningkat," tutupnya.
Sumber: Dewi Imroatush Sholikha, S.AP (BP3KM DPK Kaltim)