Tsaltsa, Wakil Kaltim Ke Tingkat Nasional Lomba Bercerita Siswa – Siswi SD/MI Tahun 2020

Line Shape Image
Line Shape Image
Tsaltsa, Wakil Kaltim Ke Tingkat Nasional Lomba Bercerita Siswa – Siswi SD/MI Tahun 2020

Tsaltsa, Wakil Kaltim Ke Tingkat Nasional Lomba Bercerita Siswa – Siswi SD/MI Tahun 2020

Samarinda- Tsaltsa, salah satu siswa sekolah dasar (SD IT Yabis Bontang Kota Bontang, akhirnya dinyatakan menjuarai  Lomba Bercerita Siswa-Siswi SD/MI tingkat provinsi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Lomba bercerita tahun ini, diikuti 6 peserta dari enam Kabupaten/Kota dan telah menghasilkan 6 pemenang masing-masing tiga juara dan tiga juara harapan. Ada empat (4) Kabupaten/Kota yang tidak mengirimkan peserta karena alasan Covid – 19. Selain Tsaltsa meraih juara pertama, juara kedua dan ketiga diraih Azwan Syahri Rahman (Siswa SDN 003 Long Ikis Kab Paser) dan Naurah Arifah Ali (Siswi SDN 020

Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara). Sementara Juara Harapan satu, dua dan tiga masing-masing diperoleh Nataya Kirana Delistthyani (siswi SDN 007 Tanjung Redeb Kabupaten Berau), Aura Sifa Annasya Putri (siswi SDN 003 Tenggarong Kabupaten  Kutai Kartanegara), dan Caroline Sharon Ivone (siswi SDN 002 Nyuatan Kabupaten Kutai Barat). Prestasi yang diraih Caca sebutan akrab Tsaltsa tidaklah mudah. Begitu panjang perjalanan yang dilalui anak dari pasangan Murhadi dan Mulayyah ini. Sebelum adanya wabah covid – 19 masuk ke Kota Taman sebutan Bontang. Caca sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba bercerita yang saat itu akan diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang. Namun adanya Pandemi, lomba pun ditunda. Tiba-tiba pada 6 Juli Caca mendapat informasi megikuti lomba bercerita di tingkat kota.

Laporan Ketua Panitia dan Dewan Juri pada Lomba Bercerita, 15 Juli 2020.

Memang sebelumnya sudah mempersiapkan diri dan menguasai materi sejak Maret lalu. Setelah dapat kabar lomba jadi digelar, selama 3 hari saya damping latihan untuk penguasaan panggung, mimic wajah dan sebagainya di rumah saya, “ kata Larastuti, guru

pendamping lomba bererita SD IT Yabis Bontang. Sebelumnya, Caca mengikuti Lomba Bercerita tingkat Bontang pada 6 Juli lalu dan meraih juara 2. Tentunya saat lomba protocol kesehatan Covid – 19 selalu diterapkan. Kemudian, kata laras, saat lomba ditingkat provinsi, peraih juara 1 yang seharusnya mewakili Bontang berhalangan pergi ke Samarinda untuk mengikuti lomba. Akhirnya Caca, ditunjuk sebagai peserta lomba bercerita ditingkat provinsi. Di sinilah Caca membuktikan diri bisa mengharumkan nama Bontang meski sempat melalui berbagai kendala. Perlombaan tingkat provinsi, Caca menghadapi 6 peserta dari daerah lain. Bahkan sebelum naik ke panggung, bocah yang hobby main basket, berenang dan membaca buku ini sempat down. Pasalnya saat melihat aksi nomor urut 3, Caca melihat penampilan lawannnya lebih baik. “ Caca peserta nomor 6, jadi dia bisa santai. Ternyata pas peserta nomor 3 tampil, dia minder. Akhirnya kami bujuk supaya semangat lagi, “kenang Luluk sembari tertawa.

Caca pun menampilkan aksinya dengan santai. Dengan tubuh dubalut baju adat Dayak, siswa kelas V SD ini mencuri perhatian para juri. Sampai salah seorang Juri Ibu Endang meneteskan air mata lantaran ikut larut dalam cerita yang dibawakan oleh Caca. Laras menyebut saat lomba peserta dinilai berdasarkan beberapa kategori. Diantaranya teknik vocal, performance, penguasaan materi dan nilai plus jika ada etnik dalam unsur cerita. Kata Laras, seharusnya Caca membawakan cerita tentang Kota Bontang. Namun karena minimnya cerita rakyat asal-usul Bontang, maka pihaknya memilih mengadopsi cerita tentang Siluk dan Ayus dari Sungai Mahakam Samarinda Kutai Dayak. Setiap peserta maksimal tampil selama 15 menit. Saat lomba provinsi, Alhamdulillah ada bantuan media-

media dan kostum baju adat dari DPK Bontang. Bahkan sebelum ke provinsi, Caca sempat gladi bersih di perpustakaan daerah. Caca yang bercita-cita menjadi dokter ini akhirnya meraih juara 1 setelah mengalahkan peserta juara 2 Azwan dari Tanah Grogot, disusul posisi ketiga Naurah dari Penajam. Semoga ditingkat nasional nanti, Caca bisa berhasil meraih juara, “harapnya”. Di mata Syahnan, Kepala SD IT Yabis Bontang, Caca merupakan sosok anak yang baik dan berprestasi. Terbukti Caca pernah meraih juara 2 Lomba Pildacil Fasi 2019 dan juara 1 lomba menghapal warna 2020. Ternyata selain belajar, Caca juga aktif ekstrakurikuler, palang Merah Remaja (PMR). Mohon doanya untuk semua masyarakat untuk ananda Caca, “tuturnya”. Syahnan membeberkan prestasi yang diraih Caca, tak luput dari dukungan orang tua, guru, pendamping yang gigih melatih dan support pemkot melalui DPK Bontang. Terima kasih untuk semua yang mendukung anak kita tanpa lelah. Semoga jadi inspirasi untuk murid lainnya, paparnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Provinsi Kalimantan Timur, Drs. H. Elto, M.Si. dalam sambutannya mengatakan lomba bercerita ini sangat penting dalam mendorong minat baca dan kecintaan anak pada budaya daerah. Dalam lomba ini setiap peserta harus membawakan cerita-cerita asal daerahnya, kata Kadis. Dia mengungkapkan peserta lomba bercerita tingkat provinsi merupakan juara masing-masing Kabupaten/Kota.

Selanjutnya pemenang tingkat provinsi akan mewakili Kaltim pada lomba bercerita tingakt nasional yang digelar Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Bulan September 2020.

Perwakilan kita pernah juara tingkat nasional pada tahun 2012 dan kadis berharap siswa Bontang ini kembali menorehkan prestasi tersebut, harap Elto. (Marthen Rumana)


Ada Aspirasi/Pengaduan yang mau anda sampaikan?

Sampaikan disini lapor.go.id
Shape Image
Shape Image