
Disdikbud Samarinda Sumbangkan Tiga Buku Muatan Lokal Bahasa Kutai, Bahasa Inggris, dan Pedoman Sekolah Adiwiyata ke DPK Kaltim
Samarinda- Ajak kenalkan anak berbahasa Kutau sejak sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda serahkan masing-masing empat eksemplar Buku Bahasa Kutai dari jenjang kelas 1 SD hingga 9 SMP untuk DPK Kaltim, Selasa (18/3/2025)
Buku-buku tersebut menjadi istimewa dikarenkana dilengkapi dengan glosarium audio sehingga para pengajar dan siswa dapat memahami pelafalan dan intonasi Bahasa Kutai dengan tepat melalui glosarium tersebut.
Erna Rahmawahyuni, selaku Koordinator Penyusun Buku Muatan Lokal Disdikbud Samarinda menyebut perencanaan Buku Muatan Lokal memakan waktu satu tahun.
“Kerajaan terbesar kita adalah Kutai sehingga kita perlu kenalkan khasanah bahasa tersebut kepada anak-anak. Di Pulau Jawa bisa diajarkan Bahasa Jawa sebagai mulok. Maka, di Samarinda Bahasa Kutai akan diperkenalkan setiap hari Jumat. Kita harapkan ini jadi pembiasaan juga hingga anak-anak bisa lanjut belajar Bahasa Kutai secara mandiri,” terang Erna.
Ia melanjutkan berdasarkan peraturan Kemendikbud mengenai penghidupan bahasa daerah pada masing-masing, maka, Pemerintah Kota Samarinda akan membuat Surat Edaran mengenai pembiasaan Bahasa Daerah di sekolah masing-masing. Buku Bahasa Kutai sendiri digarap oleh guru-guru Samarinda dan diverifikasi langsung oleh Dr. Syaiful Arifin selaku akademisi untuk pakar bahasa daerah.
“Ada banyak jenis Bahasa Kutai dari kota bangun, sebulu, dan kecamatan lainnya. Sehingga, kompleks. Agar bahasanya sama semua dan diseragamkan maka kita perlu penyeragaman dalam waktu satu tahun tersebut,”
Erna melanjutkan, setiap tahunnya bahan buku ajar Mulok akan selalu berubah dengan fokus yang berbeda-beda. Sehingga, tidak hanya Buku Bahasa Kutai, Buku poket Bahasa Inggris Level 1 dan 2 serta Buku Lingkungan Hidup juga diserahkan kepada DPK Kaltim dengan jumlah eksemplar yang sama, hingga bertotal 56 eksemplar.
“Jika Bahasa Kutai di hari Jumat, Bahasa Inggris kita lakukan pembiasaan di setiap Senin dan Rabu. Kita dorong anak-anak kita berbudaya lokal namun berwawasan global,” imbuh Erna.
Tidak hanya Muatan Lokal Bahasa Daerah namun Buku Pedoman Lingkungan Hidup juga berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Samarinda.
“Buku ini ditulis oleh sekolah-sekiolah yang sudah memenangkan Adiwiyata sehingga tips and trick dari mereka dituangkan dalam buku ini untuk menjadi pedoman bagi sekolah-sekolah lain menuju Sekolah Adiwiyata dan sekolah yang asri dan bersih,” ungkapnya.
Koleksi buku-buku ajar muatan lokal tersebut sudah tersedia di Lantai 3 Bidang DPPKBP, DPK Kaltim, Jalan Ir.H. Juanda, Samarinda.
Sumber: Humas DPK Kaltim